BALIKPAPAN, Seorang pelajar SMK di Balikpapan yang diketahui bernama Fadli mendapat pengalaman tak terlupakan saat terjaring razia kendaraan oleh pihak kepolisian. Remaja yang juga berjualan makanan ringan dalam kemasan ini kedapatan mengendarai sepeda motor tanpa Surat Izin Mengemudi (SIM) dan tidak memasang pelat nomor kendaraannya, Minggu (09/8) dini hari.
Kapolresta Balikpapan, KBP Anton Firmanto, yang memimpin langsung penertiban, memilih memberikan sanksi edukatif daripada tilang. Fadli diminta membaca ayat suci Al-Qur’an di lokasi razia.
“Ketika diminta membaca Al-Qur’an, ternyata bacaannya sangat fasih. Alhamdulillah, ini menunjukkan bahwa anak ini memiliki pemahaman agama yang baik,” ujar Kapolresta.
Selain memberikan sanksi edukatif, Kapolresta juga menunjukkan dukungannya terhadap usaha Fadli dengan memborong dagangan yang dijualnya. “Kami melihat dia berusaha mencari rezeki, jadi sekalian kami bantu dengan membeli dagangannya,” tambah Kombes Pol Anton Firmanto.
Fadli sendiri mengaku bahwa pelat nomor kendaraannya tidak terpasang karena bautnya lepas. Ia berjanji akan segera memasangnya kembali setelah razia selesai. “Habis ini mau dipasang lagi platnya,” kata Fadli.
Tindakan humanis yang dilakukan Kapolresta Balikpapan ini mendapat apresiasi luas dari masyarakat. Pendekatan seperti ini dinilai menjadi pembelajaran positif, terutama bagi pelajar, tentang pentingnya menaati aturan lalu lintas tanpa mengabaikan sisi kemanusiaan.
Meski memberikan sanksi edukatif, Kapolresta tetap mengingatkan bahwa setiap pengendara wajib memenuhi syarat berkendara, seperti memiliki SIM dan memastikan kendaraan sesuai aturan.
Patroli tersebut berakhir sekitar pukul 03.30 WITA dan dilanjutkan dengan aksi sosial berupa pembagian makanan sahur kepada warga. Kegiatan pun ditutup dengan santap sahur bersama di kawasan Jalan MT Haryono, Kecamatan Balikpapan Selatan.
Polresta Balikpapan terus mengimbau masyarakat, terutama para pelajar, agar selalu tertib berlalu lintas demi keselamatan dan kenyamanan bersama.
0 Komentar